Home » , , » Makan Siang Berujung Main Seks

Makan Siang Berujung Main Seks

Makan Siang Berujung Main Seks





Cerita Dewasa - Kehidupan ku yang sangat bebas karena belum berumahtangga membuat ku sangat terbuka dengan teman wanitaku, bahkan ketika aku ingin melakukan hubungan seks, tanpa ragu aku bilang pada teman wanitaku, teman wanita ku yang sudah terbiasa dengan ajakan ku pun terkadang langsung menyanggupinya.

Hari ini panas sekali. Aku merasa agak BT (Birahi Tinggi) dan sedang melamun jorok beberapa menit. Lalu kutelepon temanku, Anna yang baru kukenal tiga bulan. Aku masih ingat waktu bertemu dengannya pertama kali, orangnya berani, mandiri, cantik dan tidak sombong.

FILM BOKEP



Dia suka mode dan musik Jazz Fusion. Kebetulan dia ada di rumah dan sehabis bicara basa-basi beberapa menit, kutanya Anna, apa dia ada waktu untuk makan malam berdua hari ini. Anna menjawab, “Bagus, boleh aja!” Kami janji di restoran Intan Marina jam 19:00.

Sesudah telepon Anna, aku memesan tempat duduk yang intim di restoran itu, supaya kami bisa enak makan dan bicara. Ternyata, tempatnya masih ada. Pada jam 18:50 aku tiba di restoran Intan Marina dan Anna datang kira-kira 5 menit kemudian.

Wah, aku kagum melihat Anna, dia tambah cantik dan sensual! Dia memakai blus, rok dan sepatu gaya Itali. Tasnya cocok dengan pakaiannya. Hatiku senang sekali melihat dia lagi. Dia orangnya ‘Trendy Woman’. Kami saling menyambut dengan pelukan dan ciuman yang mesra di pipi. Anna juga kagum melihatku,

“Woow, penampilanmu hebat, Michael! Kamu sedikit berotot,” katanya. Aku menjadi sedikit malu sambil tersenyum lebar.

Pelayan restoran menyambut kami dengan senyum yang ramah, sepertinya dia sudah tahu apa yang akan terjadi nanti. Restorannya lumayan besar, ada AC dan kami diantar ke ruang makan privat yang besar dan sejuk di lantai 2, dekat pintu darurat.

Sesudah kami lihat daftar makanan, kami memesan 1 porsi ikan tiram, ikan gurami goreng saos Inggris, nasi goreng dan cah brokoli pakai saos tiram. Minumannya, anggur putih Perancis untuk Anna dan anggur merah Lambrusco dari Itali.

Sambil menunggu makanan datang, Anna pergi ke toilet. Sesudah kira-kira 10 menit dia kembali dengan wajah yang nakal, bibirnya dilapiskan ekstra dengan lipstik merah yang norak dan rambutnya disanggul. Kusambut dia juga dengan senyum yang nakal.

Kami saling mencium pipi dan bau perfumnya enak sekali. Anna melihatku dengan mata yang sensual sambil bermain dengan lidahnya, sepertinya dia mau berkata, “I want you as my dinner, darling!”

Pada saat itu juga aku tidak bisa berkata apa-apa, kecuali terima seluruh penampilannya saja. Sesudah kira-kira 20 menit, pelanyan restoran mengantar makanan kami dan waktu dia sudah selesai membagi makanan itu, dia berkata sambil senyum lebar,

“Selamat makan dan nikmatilah kehidupan ini!” Kami serentak membalas,
“Terima kasih, Pak!” Anna mulai mengambil satu biji ikan tiram, lalu mendekatkan ke mulutnya.

Selama beberapa detik ujung lidahnya menjilat dan mengulum ikan tiram itu seperti dia bermain dengan kemaluan laki-laki dan menelan seluruh ikan itu sambil bermain mata denganku. Hatiku berdebar, mataku melotot dan burungku setengah bangun dari tidurnya.

Setelah itu, Anna mengambil seteguk dari gelas anggur putihnya dan satu jari telunjuknya dicelupkan ke dalam gelasnya. Dia taruh jari itu di ujung lidahnya. Terus, dia mengisap jarinya secara sensual. Aku tidak tahan lagi melihat permainannya dan menuju ke Anna.

Kebetulan di restoran itu menyediakan penginapan yang bisa langsung di pesan, ketika melihat gelegat Anna yang terlihat mulai menantang gairahku, aku melangkah ke resepsionis dan segera memesan kamar untuk kami berdua.

Kuambil jari itu dari mulutnya dan kutarik tangan nya dan ku perlihatkan kunci kamar penginapan, dia pun langsung bangun dan melangkah sesuai arahanku. Tibalah di depan kamar yang kami pesan dan segera membuka pintu untul segera masuk, karena sudah tidak sabar.

Baru masuk dia langsung membuka baju dan BH nya. sambil berbisik

“Tolong jilat puting susuku,” katanya dengan suara yang sedikit serak.
“Sabar dulu dong, sayang. Nanti ikannya menjadi dingin, nih!” balasku mesra.

Buah dadanya cukup besar (cup C) dan halus. Anna berbisik di telingaku,

“Aaah, aku udah nggak sabar menunggu lagi, sayang. Aku sudah menjadi basah di bawah ini. Rasakan aja dengan jarimu.”

Memang benar, celana dalamnya sudah basah dan saat kusentuh liang kewanitaannya yang berbulu lebat itu ternyata basah kuyup. Hmm, inilah saatnya untuk membuat dia lebih gatal lagi. Pokoknya, ABG (Atas Bawah Gatal!) Kemudian aku memisahkan bulu-bulunya dan menjilat liang senggamanya secara halus dan pelan-pelan, mulai dari klitorisnya sampai ke bawah dan ke atas lagi.

Rasanya enak, manis seperti buah kelengkeng. Aku mendengar suara Anna yang makin lama makin serak. Tiba-tiba dia berteriak dan berkata, “Oooh Michael.. jangan berhenti.. teruskan aja.. hmm.. enaak caranya begitu.. hmm.. ooh.. aku gatal sekali nih!” Dia tarik kedua kakinya ke arah dadanya dan aku mulai melepaskan celana dalamnya.

Aku melihat lubang pantatnya yang bersih dan agak mekar, ada banyak bulu di sekitarnya. Terus, aku menjilat lubang pantatnya. Rasanya seperti kue bakpao. Sambil menjilat aku membuat kesimpulan,

“Woow, jangan-jangan dia sudah beberapa kali diajak main ala Yunani!” Kuajukan pertanyaan yang lugas,
“Kamu pernah pergi ke negeri Yunani?” Anna berkata dengan suara yang lembut, sambil menyentuh kemaluannya dengan tangan kirinya,
“Oooh ya, sayang.. aku sudah beberapa kali pergi ke negeri Dewa dan Dewi itu.

Hmm, enak main-main ala Yunani yang kuno! Kamu orangnya pinter ya, Michael. Kamu suka mempelajari pantat cewek?” Kujawab secara jujur dan lugas,
“Iya, bener, aku suka pantat cewek-cewek!”

Cerita seks -Makan Siang Berujung Main Seks
Tiba-tiba terdengar suara dari perutku yang tandanya aku lapar.  karena di di dalam kamar suadah ada makanan yang tadi sempat aku pesan sambil memesan kamar ..Terus, aku usulkan,

“Eh, Anna, aku jadi laper nih. Ayo, kita lanjutkan makanannya lagi, supaya dapat tenaga untuk permainan kita selanjutnya.” Anna sedikit kecewa karena diinterupsi, tapi dia setuju dengan usulku. Ternyata dia juga lapar sekali.

Sehabis makan, aku pergi ke toilet dan Anna bertanya, apa aku perlu ditemani. Aku bilang sambil senyum,

“Tunggu sebentar, ya sayang? Jangan kuatir, aku cepet kembali lagi.”
“Ya, cepetan aja ya, sebab aku sudah nggak tahan lagi! Sudah dua minggu aku tidak diajak main. Aku pesan buah-buahan, ya?” katanya.

“Boleh aja, buah-buahan juga diajak main bersama kita nanti,” jawabku. Di toilet aku sedang buang air kecil sambil mengambil nafas yang dalam.

Burungku sudah kembali setengah tidur lagi dan aku merasa suatu nafsu yang besar untuk bercinta dengan Anna. Sehabis ini, aku menuju ke wastafel untuk mencuci tanganku. Kulihat wajahku di cermin, gembira dan agak merah. Terus, aku bilang kepada diriku sendiri,

“Cool, si Anna ini bener-bener perlu ditangani secara baik, sebab sudah rasa gatal total!”

Lalu kukeringkan tangan basahku dan mengamati sekitar ruang toilet. Aku menemukan sebuah mesin kondom. Hatiku gembira,

“Nah, ini dia, temanku yang dicari!” Kumasukkan uang logam ke dalam mesin itu dan tarik pada tombol di bawah. Lalu, ada dua biji kondom merek Durex yang keluar.

ibcqq.me

Yukk...! Nonton Video Bokep Disini :
Film Bokep Asia: http://www.sekskiukiu.ml/
 Film Bokep Japan   : http://www.sangeaja.ml/
Film Bokep Korea   : http://www.dewasasex.com/
Film Bokep Indonesia   : http://www.virusdewasa.com/


Aku kembali ke ruang makan privat kami lagi. Di situ aku kaget saat melihat Anna dengan pantatnya menuju ke arah pintu masuk dan sedang main dengan dildo di dalam liang senggamanya. Sekarang pantatnya kelihatan lebar dan sedang bergoyang. Kuambil nafas dan mengelus pantatnya. Kemudian, kujilat pantat dan lubang pantatnya sampai dia mengerang,

“Yaauw.. ya, Michael, tolong ambil dildo yang kecil dari tasku,” perintahnya. Kuambil tasnya dan mencari dildo di dalamnya. Lantas, kutemukan sebuah dildo yang kecil (warnanya kuning langsat), yang sering dipakai untuk melebarkan lubang pantat.

Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu ruang makan kami. Aku tanya dengan hati yang jengkel,

“Ya.. siapa itu?!” “Maaf ya, saya ganggu Pak.. saya pelayan restoran dengan mengantar buah-buahan,” kata pelayan restoran.
“Tunggu sebentar, ya!” jawabku.

Anna mengeluarkan dildo dari liang senggamanya dan kembali duduk di kursi tanpa memakai celana dalam, sedangkan aku menyimpan dildo kecil di dalam kantong kemejaku.

Lalu, kubuka pintu dan pelayan restoran masuk. Dia menaruh buah-buahan yang sudah dikupas di atas meja makan dan sekaligus dia meringkas meja makan. Dia minta maaf sekali lagi pada kami. Sesudah dia pergi, aku mengamati wajah Anna yang kelihatan haus seks.

Kemudian, Anna melepas rok dan blusnya serta memandangku dengan badan yang telanjang total. Terus, dia menuju ke arahku. Dia memeluk dan menciumku. Kutarik dia dari ciuman itu dan mengantarnya ke meja makan, menyuruhnya berbaring di atas meja itu. Anna sempat melepaskan kancing kemejaku dan kulepas celana panjang termasuk celana dalamku. Dalam sekejap waktu aku juga telanjang total.

Terus, Anna mengambil sepotong buah mangga dan sekerat buah jeruk manis. Kedua-duanya diperas di atas burungku. Aku merasakan dinginnya sari kedua buah itu. Lalu, dia jilat burungku dan emut pelirku juga.

Jilatannya terasa enak dan lembut sekali. Aku mengambil nafas yang dalam sambil bilang dengan suara yang serak,

“Cool Anna, sedap sekali!” Tiba-tiba Anna berhenti dan mengambil dildo yang kecil tadi dari kantong kemejaku, lalu memberikannya padaku, dia memutar badannya dengan punggungnya menghadap ke arahku.

Dia perintah,
“Tolong masukkan dildo kecil itu ke dalam lubang pantatku tanpa disemir.” Kupikir,
“Ya, kenapa tidak, tambah kelihatan erotis.” Anna sudah tidak sabar lagi,
“Ayo, cepet dong!” Kemudian kumasukkan dildo itu ke dalam lubang pantatnya secara bertahap dan Anna berteriak seperti macan betina. Aku bermain-main dengan dildo kecil, keluar-masuk, keluar-masuk sampai Anna menjadi buas.

Dia memutar badannya ke arahku lagi, menjilat burungku lagi dan kali ini secara rakus. Sementara waktu, aku harus jaga diri, supaya burungku tidak meledak terlalu cepat. Jadi, kutarik rambut Anna dan dia mengerti. Anna tanya, apa aku bawa kondom.

Lalu, kukeluarkan kondom dari kantong celana panjangku dan membuka bungkusan kondom itu dengan gigi depanku. Lalu, kuambil kondom itu dan memasangnya di burungku yang sedang berdiri kencang. Kali ini, aku disuruh berbaring di atas meja makan dan Anna naik ke atas meja itu. Lantas, dia jongkok dan memasukkan batang kejantananku ke dalam liang kewanitaannya.

Melalui kondom itu aku bisa merasakan betapa hangat dan basah liang kewanitaan Anna. Dia mulai pompaku dan aku bilang,

“Tolong pelan-pelan aja dulu!” Aku meraba kedua buah dadanya sambil menjilat puting susunya. Kedua tanganku turun sampai ke pinggang dan pinggulnya.

Lantas ke arah pantatnya sampai ketemu dildo kecil yang masih ada di dalam duburnya. Kuangkat tubuh Anna dan kuputar dia, sehingga aku memasukkan batang kejantananku dari belakang ke dalam liang senggamanya. Pompaanku seirama dengan dorongannya ke belakang. Aku bermain-main dengan dildonya, masuk-keluar, masuk-keluar.

Anna menjadi buas dan seluruh badannya berkeringat. Lalu, aku tarik dildo kecil itu dari dubur Anna dan kumasukkan batang kejantananku (yang masih diselimuti oleh kondom) ke dalam lubang pantat Anna secara pelan-pelan, supaya dia tidak kesakitan.

Dia mengerang sampai terengah-terengah. Aku berkeringat luar biasa. Aku bilang ke diriku,

“Jangan semprot sekarang, jangan semprot sekarang!” Beberapa saat kemudian, aku sudah tidak tahan lagi dan berbisik pada Anna, batang kejantananku mau meledak. Anna berteriak,
“Tolong semprotkan air manimu di wajahku.”

Pada saat itu juga kutarik batang kejantananku dari lubang pantatnya sambil Anna cepat memutar badannya dan jongkok di depanku. Aku melepas kondomku dan menyemprotkan spermaku (yang berwana kuning langsat) di wajah dan mulut Anna sambil berteriak keras.

Dia menelan spermaku dan menjilat batang kejantananku bersih sampai tetesan yang terakhir.
Aku gemetar sekaligus merasa lega dan puas.

“Terima kasih. Enak sekali, Michael. Cool man! Kamu tahu bener gimana caranya menggairahkan seorang wanita. Akan kuanjurkan juga ke teman-teman perempuanku yang lain.” kata Anna dan dia menciumku di mulutku.

Lalu, dia pergi ke toilet. Aku minum dari gelas anggur merahku dan mengenakan pakaian lalu pergi ke toilet. Sesudah kira-kira 10 menit aku kembali ke ruang kemar dan lihat Anna di situ sambil minum anggur putihnya. Penampilannya sudah rapi kembali, tapi masih tersenyum nakal padaku.

Lantas kami memutuskan untuk melanjutkan di atas tempat tidur, dia membuka semua bajunya kecuali celana dalamnya aku pun seketika membuka bajuku dan ku tinggalkan celana dalamku yang masih menempel di tubuhku.

Anna meraih tanganku dan merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, terjadi pergulatan yang penuh gairah dia melumat bibirku habis-habisan, aku pun memainkan lidahku di mulutnya dengan lebut dan penuh gairah.

Tangaku mulai merangsang dan meremas payudaranya hingga rintihan kecil keluat dari mulutnya, denga lirih.

Tangan Anna pun mulai menelusuri ke dalam celana dalamku  dan meraih penisku yang sudah menegang dari tadi karena rangsangan dari Anna.

Tangaku mulai menelusur kedalam celana dalam anna, rabut halusnya yang lebat itu membuat ku semaki terangsang, dan kumainkan dengan lebut hingga Anna semaki menggelinjang tubuhnya hingga sedikit bergetar

dia mulai membuka celana dalam ku dan meremas pensiku dengan lebut yang sudah menegang dia mainkan dengan lembut dan tiba2 dia bangun dan mengarahkan mulutnya kepenisku dan langsung menelanya dengan penuh nafsu,

Aku semakin menggelinjang dengan perlakuan Anna dan aku pun membuka  celana dalamnya dan ku julurkan lidahku ke vaginanya yang sudah mulai mekar dan tegang..

Selang berapa menit Anna meminta utuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan ku turuti karena aku pun sudah tidak tahan dengan tegangnya penisku .

Sluuuup….ssllllluuuup Ah Ah ….Ah…Ana mendesah merasakan kenikmatan  dari gesekan penis ku ke dalam vahinanya. gemetar tubuhnya terasa dan pelukannya semakin erat hingga kurasakan sensasi yang begitu nikmat dan Ah…Ahh…Ahh…Ahh.